Powered By Blogger

Senin, 06 Juli 2015

nikmat hidup

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Q.s. an-Nahl: 18).Manusia diciptakan Tuhan ke muka Bumi dan ke tengah-tengah Semesta Raya adalah sebagai khalifah atau wali-Nya. Artinya, manusia itu adalah 'wakil' Tuhan di Alam Semesta - dengan segala nama-Nya yang indah dan anggun ada pada diri manusia - setiap manusia. Untuk itulah, Alam Semesta Raya benar-benar 'dirancang' dan 'diciptakan' oleh Tuhan dengan segala perhitungan terbaik; segala fasilitas yang ada pun dari kualitas dan kuantitas terbaik. Semuanya untuk manusia; dan untuk 'dibagikan' ke seluruh makhluk hidup lainnya.Namun hidup bukanlah sesuatu yang gampang. Kehidupan ini memiliki segala yang berpasang-pasangan; ada siang dan malam, ada baik dan buruk, ada suka ada duka. Semuanya adil dan punya 'masanya'. Setiap manusia punya kesempatan yang sama untuk menjadi yang lebih baik, lebih beruntung. Semuanya punya potensi dan pilihan! Karena semuanya "sementara"...!"Ikhlas" adalah sebuah kata sederhana; yang sangat mudah diucapkan oleh lidah, tapi (sering) sulit untuk dipraktekkan. Inilah kata kunci untuk kehidupan yang bermakna dan nikmat yang tiada tara. "Ikhlas" berkawan erat dengan kata "sabar" dan "jujur"; ketiganya adalah senjata orang-orang sukses dan besar.Sering sekali kita temui bahwa banyak orang yang dalam kehidupannya bekerja hanya untuk apa-apa yang sudah jelas-jelas akan didapatkannya; sesuai bayaran yang akan/telah diterimanya. Mereka cenderung 'melupakan' jiwa dan hati yang ikhlas dan sikap sabar dalam melakukan sesuatu. Pada akhirnya, kejujuran pun berangsur-angsur hilang dari hati mereka seiring lunturnya semangat untuk memberikan dan melakukan yangterbaik.Bagi mereka yang ikhlas, sabar dan jujur, apa saja yang mereka lakukan adalah perbuatan/amal baik yang mesti dilakukan dengan sebaik mungkin. Bagi mereka, melakukan dan memberikan yang terbaik adalah sebuah keniscayaan; itulah target mereka yang membuat mereka menjadi punya 'nilai tersendiri' di pandangan manusia-manusia lain. Mereka adalah kelompok 'pembeda'. Bagi mereka pula, melebihkan pekerjaan atau waktu, tenaga, pikiran bahkan uang adalah suatu nikmat. Dan setelahnya, wajah-wajah mereka akan berseri-seri sepertibulan purnama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar